I. GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
pH normal darah biasanya dipertahankan antara 7,37-7,43
pH diatur oleh sistim Buffer Bikarbonat atau asam Karbonat
Persamaan Henderson-Hasselbach
pH = 6,1 + Log HCO3- /0,03PCO2
Konsentrasi bikarbonat diatur oleh ginjal
PCO2 diatur oleh paru-paru
A. Parameter-parameter Lab. dalam menangani gangguan asam-basa
1. Nilai bikarbonat serum (CO2 total), Na, Cl
Anion gap : (Na+) – (Cl- + HCO3-) = 8-12 mEq/l
Misal : Anion gap > 18 mEq/l
Asidosis Metabolik
2. K serum:
Pada asidosis metabolik K+naik
Terapi alkali K+ turun
3. Gas darah arteri:
Untuk menilai beratnya dan etiologi gangguan asam basa, jadi tidak hanya melihat elektrolit serum
B. Nomogram Asam-Basa
C. Petunjuk Praktis Nomogram Asam-Basa
1. Asidosis Metabolik PCO2 harus turun
1,5 x Penurunan HCO3-
2. Alkalosis Metabolik PCO2 harus naik
1 x Peningkatan HCO3-
3. Asidosis Respiratorik akut:
HCO3- harus naik 30 mEq/l
4. Asidosis Respiratorik kronis:
HCO3- harus naik 4 mEq/l untuk setiap kenaikan 10 mm PCO2
5. Alkalosis Respiratorik akut:
HCO3- harus turun 2,5 mEq/l untuk setiap penurunan 10 mm PCO2
6. Alkalosis Respiratorik kronis:
HCO3- harus turun akut (12-14 mEq/l)
D. Gangguan Asam Basa Campuran:
Bahwa pada pemeriksaan gas darah terdapat nilai PCO2 dan HCO3- (bikarbonat) bergerak dalam arah berlawanan yaitu PCO2 naik dan HCO3 turun
Contoh:
1) Asidosis Metabolik dan Asidosis Respiratorik
Kegagalan kardio pulmoner yang berat
Resusitasi kardio pulmoner
2) Asidosis Metabolik dan Alkalosis Respiratorik
Keracunan salisilat yang berat
3) Alkalosis Metabolik dan Alkalosis Respiratorik
Penyakit hati kronis hiperventilasi
Muntah-muntah dengan terapi diuretic
4) Alkalosis Metabolik dan Asidosis Metabolik dan Alkalosis Respiratorik
Gangguan triple
Pasien alkoholik dengan muntah-muntah
Ketoasidosis alkoholik
Penyakit hati berat hiperventilasi
BATU GINJAL – SALURAN KENCING
Klinis : - Masuknya kalkuli Ginjal ke uretra
- Nyeri / kolik renal
Nyeri lumbal yang hebat inguinal sekitarnya pinggang
Predisposisi terbentuknya batu
1. Terjadi ekskresi Ca yang >>
Hiperkalsiuria
Hiperparatridisme
Input vitamin D yang tinggi
Imobilisasi yang lama
2. Peningkatan ekskresi produk yang tidak larut air
- Asam urat
- Neoplasma
- Sistin Sistinuria
- Oksalat : Ca
3. Perubahan dalam urin
- Infeksi
- Oliguria
- Perubahan pH
- Jaringan nekrotik
Penanganan Urolithiasis
I. Pencegahan
A. Perbaikan penyakit yang mendasarinya
- Identifikasi dan obati kelainan yang mempermudah pembentukan batu
- Periksa sediment kristal khas, darah, pus, bakteri
- Lab : Ca, P hiperparatiroidisme
Asam urat, Cl, CO2, protein, fosfatase serum
B. Pemberian cairan yang cukup
Untuk pasien yang pernah menderita batu ginjal
II. Terapi : 1. Tindakan darurat
2. Tindakan umum
3. Tindakan bedah
4. Preventif
Ad.1. Analgetica sedativa kuat
Morfin sulfat 8 mg/s.c/IV
2. Antispasmodik
Sulfasatropin 0,8 mg/s.c
3. Kompres hangat daerah panggul/abdomen
Ad.2. Tindakan Umum
Bila pasien tidak ada anuria dan oliguria cairan harus cukup banyak untuk mempertahankan aliran urin yang tinggi
dapat oral / IV
Ad.3. Tindakan Bedah
Jika kalkuli terhalang/tersangkut di ureter pembedahan
Ad.4. Preventiv mencegah pembentukan batu
masukkan cairan >> ekskresi urin >> 3-4 l/hr
A. Batu Kalsium
- Diit rendah Ca (hiper kalsiuria)
- Pertahankan urin yang asam
- pH > 6,5 : As. Askorbat 1 gr
Na fosfat 0,6 gr 4x/hr
- Fosfat Anorganik peningkatan penghambat batu
dan penurunan Ca urin
- Diuretik tiazid
(Hidroklorotiazid 25-50mg) Penurunan ekskresi Ca dalam urin
B. Batu asam urat / sistin
- pH urin > 7 harus dipertahankan
diet abu-alkalis (buah/sayur)
Na bikarbonat / 1-2 sendok teh 2-4 x/hr
pH urin periksa/hr
Diet rendah purin menurunkan eks. Asam urat
Alopurinol 100 mg 2-3 hr
Menurunkan produksi asam urat
Menurunkan hiperurikosuria
Diet rendah metionin menurunkan pembentukan sistin
Selasa, 06 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar