PENYAKIT INFEKSI YG SERING MENYERANG ANAK
DIPTERI,
PERTUSIS,
TBC,
TIPHUS ABDOMINALIS
DENGUE,
MORBILI
TETANUS
DIFTERIA
Penyebab : kuman Corynebacterium difteria
Mrpkn penyakit infeksi mendadak
Menyerang saluran pernafasan bag atas
Mudah menular, lewat udara, benda or makanan yg terkontaminasi
Gejala a.l demam, anoreksia, nyeri menelan, pilek, serak, lesu, nyeri kepala.
T7N
Memberikan diet utk memenuhi kebutuhan zat gizi
Mencegah penyakit berkembang lebih lanjut
SYARAT DIET
Energi diberikan tinggi à ada peningkatan kebutuhan krn demam dan infeksi
Protein tinggi
lemak cukup
Vitamin dan mineral cukup
Bentuk dan frekuensi pemberian tgt kondisi penderita
PERTUSIS
Penyebab : Bordetella Pertusis or Hemophilus Adenovirus
Menyerang sal.pernafasan, sal pencernaan, sal kemih
Terjadi pd semua gol umur utamanya 1 –5 tahun, lebih banyak tdpt pd laki-laki drpd wanita
Penularan melalaui kontak langsung dgn penderita
GEJALA
(3 STADIUM)
Stadium kataralis à 1 –2 mgg
Gejala : spt influensa (batuk ringan mlm hr, pilek, serak), anoreksia
Stadium spasmodik à 2 – 4 mgg
Gejala : batuk mkn berat (melengking), muka merah, gelisah, muntah, banyak sputum, anoreksia
Stadium Konvalesensi à 2 mgg smp sembuh
Gejala : batuk dan muntah berkurang dan nafsu makan timbul kembali
T7N
• Utk memenuhi kebutuhan zat gizi
• Mempercepat penyembuhan
SYARAT DIET
Energi diberikan tinggi à ada peningkatan kebutuhan krn demam dan infeksi
Protein tinggi
lemak cukup
Vitamin dan mineral cukup
Bentuk dan frekuensi pemberian tgt kondisi penderita
SYARAT DIET
(lanjutan)
Makanan mudah cerna dan tidak merangsang
Hindari goreng2an à menimbulkan batuk
Porsi kesil tapi sering
PENDIDIKAN GIZI
Upaya utk meningkatkan selera makan dgn variasi cara pengolahan, bahan dan memperhatikan penyajian makanan à Nafsu makan meningkat
Anjuran penggunaan bm sesuai sosek
Pemilihan bm kaya energi dan protein à memenuhi kebut energi & protein yg meningkat krn infeksi
TUBERCULOSIS (TBC)
Penyebab : mycobacterium tubercolusis dan mycobacterium bovis
Penularan : melalui udara, kontak langsung dgn luka, per oral lwt susu yg mengandung basil
Test Tubercolin/mantoux positif (≥10 mm)
Ada kelainan radiologi paru
Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China
Tuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian,
Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.
KLASIFIKASI TBC
TBC PRIMER à infeksi pertama TBC
klinis : panas, batuk, anoreksia, BB turun
TBC subprimer à mrpn komplikasi TBC primer
TBC pasca primer à reinfeksi stlh infeksi primer sembuh
Klasifikasi TBC (menurut The American Thoracic Society, 1981)
Klasifikasi 0 Tidak pernah terinfeksi, tidak ada kontak, tidak menderita TBC
Klasifikasi I Tidak pernah terinfeksi,ada riwayat kontak,tidak menderita TBC
Klasifikasi II Terinfeksi TBC / test tuberkulin ( + ), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif).
Klasifikasi III Sedang menderita TBC
Klasifikasi IV Pernah TBC, tapi saat ini tidak ada penyakit aktif
Klasifikasi V Dicurigai TBC
T7N
• Utk memenuhi kebutuhan zat gizi
• Mempercepat penyembuhan
• Mengurangi kerusakan jaringan
SYARAT DIET
Energi tinggi à ada peningkatan kebut krn demam & infeksi
Protein tinggi à meningkatkan kadar albumin
lemak cukup
Vitamin à vit A, vit C, B compleks tu B6 & asam folat
Mineral à calsium utk penyembuhan luka
dianjurkan minum susu
à zat besi bila ada perdarahan
Bentuk dan frekuensi pemberian tgt kondisi penderita
akut à cair
masa akut terlewati à lunak & biasa
Nafsu mkn kurang à porsi kecil tp sering
REKOMENDASI DIET
Diet TETP (bertahap)
Energi à BEE x 1,5 – 1,7
Protein 1,2 – 1,5 g/Kg BB
Komposisi : karbohidrat 40 – 55%, lemak 20 – 40% dan protein 15 – 20%
Bentuk makanan lunak sbg antireflux
Bentuk makanan lunak
Pasien dgn edema à batasi natrium & naikkan asupan kalium
Tingkatkan asupan asam lemak omega 3
Suplemen vit. A dan C utk penyembuhan dan pembentukan jaringan. Vit B dan magnesium utk metabolisme energi
Asupan cairan ditingkatkan bila ada demam ( 1 ml/kkal)
Isoniazid masih merupakan obat yang sangat penting untuk mengobati semua tipe TBC. Efek sampingnya dapat menimbulkan anemia sehingga dianjurkan juga untuk mengkonsumsi vitamin penambah darah seperti piridoksin (vitamin B6).
PENDIDIKAN GIZI
Anjuran mengkonsumsi bahan makanan sumber :
asam lemak omega 3 spt makarel, tuna dll
vitamin A, dan C utk pembentukan jaringan dan penyembuhan,
Vit B dan magnesium utk metabolisme energi
Cara membuat makanan porsi kecil padat kalori
Makanan terlalu panas dan dingin dapat menyebabkan batuk
Pentingnya istirahat sblm dan ssdh makan serta makan scr perlahan-lahan
Jadwalkan pengobatan 1 jam sblm atau ssdh makan utk menghindari mual
EFEK PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID
Penurunan kalium serum dan retensi kelebihan natriumà hiperglikemia
EFEK PENGGUNAAN BRONCHODILATOR
Dapat menyebabkan mual dan muntah shg asupan makanan berkurang, diare yg menyebabkan penyerapan zat gizi terganggu
Penyakit Paru Akut (Pneumonia)
Gejala : anoreksia, lelah, malaise kadang disertai batuk dan sesak
Efek à asupan oral menurun
Respon metabolik :
Balans nitrogen negatif akibat katabolisme protein
Hiperglikemia akibat glukoneogenesis
Oksidasi lemak krn lemak kurang bisa digunakan shg terjadi akumulasi lemak
Tujuan Pemberian Diet
Memenuhi kebutuhan gizi akibat hiperkatabolik utk mencegah protein breakdown
Mencegah dehidrasi
Mencegah penurunan BB
Mencegah infeksi tambahan
REKOMENDASI DIET
Bila anoreksia :
Pemberian makanan dgn porsi kecil tp sering
Penyajian makanan dlm keadaan hangat
Bila kelelahan
Istirahat sblm makan
Perhatikan jadwal pengobatan dan olahraga
Bila dispnea
Istirahat sebelum makan
Gunakan bronkodilator sblm makan
Makan secara perlahan
Bila Mual dan kembung
Porsi kecil tapi sering
Mengurangi makan yg mengandung gas
Hindari makan terburu-buru
Minum dilakukan setengan jam smp satu jam setelah makan
Diet TETP, bentuk makanan lunak
Pemberian makanan porsi kecil tapi sering
Suplemen multi vitamin dan mineral utamanya Vit A dan C
Jika memungkinkan tambahkan serat utk mencegah konstipasi
Asupan kalium adekuat à berikan buah dan juice buah
Jika tidak ada kontra indikasi, cairan diberikan 3 – 3,5 liter perhari utk mengencerkan sputum dan membantu menurunkan temperatur
Jika penderita overweight kalori diberikan normal sesuai umur dan jenis kelamin
EFEK OBAT
Penggunaan antibiotik dapat menimbulkan mual, diare dan rasa sakit pada abdomen
PENDIDIKAN GIZI
Cara pemenuhan Kalori dan cairan
Juice buah dan sayuran dpt menambah kalori, serat dan cairan
Utk pasien yg bedrest dpt diberikan juice buah
Ekstra feeding Diet TETP
Bahan Makanan Berat (g) Urt
susu 200 1 gls
Telur ayam 50 1 btr
daging 50 1 ptg sdg
Formula komersial 200 1 gls
Gula pasir 30 3 sdm
CTH MNU
Pagi :
Nasi
Telur dadar
Daging semur
Ketimun
susu Siang :
Nasi
Ikan bb acar
Ayam goreng
Tempe bacem
Sayur asem
Pepaya Malam :
Nasi
Daging empal
Tahu balado
Sup sayuran
Pisang
Pk 10.00
Bubur kac. Hijau
susu Pk 16.00
susu Pk 21.00
Telur ½ masak
Formula komersial
TETANUS ??????
Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yan berbahaya karena mempengaruhi sistim urat syaraf dan otot. Gejala tetanus umumnya diawali dengan kejang otot rahang (dikenal juga dengan trismus atau kejang mulut) bersamaan dengan timbulnya pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung. Kejang-kejang secara cepat merambat ke otot perut, lengan atas dan paha.
Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).
Penyakit tetanus tak selalu disertai gejala kejang. Pada anak, gejala awalnya sulit membuka mulut (mulut terkancing) karena kontraksi dari otot pengunyah. Diikuti gejala kontraksi otot muka sehingga muka mirip singa, garis-garis hidup dipermukaan kulit, wajah datar atau menghilang. Jika anak sudah dapat berjalan, jalannya kaku seperti robot. Selanjutnya terjadi kelumpuhan yang kaku otot di seluruh tubuh yang dapat disertai kejang.
Bila sudah timbul kejang berarti penyakitnya berat. Penyakit tetanus dikatakan berat jika timbul pada bayi baru lahir atau pada orang tua usia lanjut.
Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar