Minggu, 04 Juli 2010

INFEKSI

PENYAKIT INFEKSI YG SERING MENYERANG ANAK
 DIPTERI,
 PERTUSIS,
 TBC,
 TIPHUS ABDOMINALIS
 DENGUE,
 MORBILI
 TETANUS
DIFTERIA
 Penyebab : kuman Corynebacterium difteria
 Mrpkn penyakit infeksi mendadak
 Menyerang saluran pernafasan bag atas
 Mudah menular, lewat udara, benda or makanan yg terkontaminasi
 Gejala a.l demam, anoreksia, nyeri menelan, pilek, serak, lesu, nyeri kepala.

T7N


 Memberikan diet utk memenuhi kebutuhan zat gizi
 Mencegah penyakit berkembang lebih lanjut
SYARAT DIET
 Energi diberikan tinggi à ada peningkatan kebutuhan krn demam dan infeksi
 Protein tinggi
 lemak cukup
 Vitamin dan mineral cukup
 Bentuk dan frekuensi pemberian tgt kondisi penderita
PERTUSIS
 Penyebab : Bordetella Pertusis or Hemophilus Adenovirus
 Menyerang sal.pernafasan, sal pencernaan, sal kemih
 Terjadi pd semua gol umur utamanya 1 –5 tahun, lebih banyak tdpt pd laki-laki drpd wanita
 Penularan melalaui kontak langsung dgn penderita

GEJALA
(3 STADIUM)
 Stadium kataralis à 1 –2 mgg
Gejala : spt influensa (batuk ringan mlm hr, pilek, serak), anoreksia
 Stadium spasmodik à 2 – 4 mgg
Gejala : batuk mkn berat (melengking), muka merah, gelisah, muntah, banyak sputum, anoreksia
 Stadium Konvalesensi à 2 mgg smp sembuh
Gejala : batuk dan muntah berkurang dan nafsu makan timbul kembali
T7N
• Utk memenuhi kebutuhan zat gizi
• Mempercepat penyembuhan

SYARAT DIET
 Energi diberikan tinggi à ada peningkatan kebutuhan krn demam dan infeksi
 Protein tinggi
 lemak cukup
 Vitamin dan mineral cukup
 Bentuk dan frekuensi pemberian tgt kondisi penderita
SYARAT DIET
(lanjutan)
 Makanan mudah cerna dan tidak merangsang
 Hindari goreng2an à menimbulkan batuk
 Porsi kesil tapi sering
PENDIDIKAN GIZI
 Upaya utk meningkatkan selera makan dgn variasi cara pengolahan, bahan dan memperhatikan penyajian makanan à Nafsu makan meningkat
 Anjuran penggunaan bm sesuai sosek
 Pemilihan bm kaya energi dan protein à memenuhi kebut energi & protein yg meningkat krn infeksi
TUBERCULOSIS (TBC)
 Penyebab : mycobacterium tubercolusis dan mycobacterium bovis
 Penularan : melalui udara, kontak langsung dgn luka, per oral lwt susu yg mengandung basil
 Test Tubercolin/mantoux positif (≥10 mm)
 Ada kelainan radiologi paru

 Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China
 Tuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian,
 Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.
KLASIFIKASI TBC
 TBC PRIMER à infeksi pertama TBC
klinis : panas, batuk, anoreksia, BB turun
 TBC subprimer à mrpn komplikasi TBC primer
 TBC pasca primer à reinfeksi stlh infeksi primer sembuh
Klasifikasi TBC (menurut The American Thoracic Society, 1981)
Klasifikasi 0 Tidak pernah terinfeksi, tidak ada kontak, tidak menderita TBC
Klasifikasi I Tidak pernah terinfeksi,ada riwayat kontak,tidak menderita TBC
Klasifikasi II Terinfeksi TBC / test tuberkulin ( + ), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif).
Klasifikasi III Sedang menderita TBC
Klasifikasi IV Pernah TBC, tapi saat ini tidak ada penyakit aktif
Klasifikasi V Dicurigai TBC

T7N
• Utk memenuhi kebutuhan zat gizi
• Mempercepat penyembuhan
• Mengurangi kerusakan jaringan
SYARAT DIET
 Energi tinggi à ada peningkatan kebut krn demam & infeksi
 Protein tinggi à meningkatkan kadar albumin
 lemak cukup
 Vitamin à vit A, vit C, B compleks tu B6 & asam folat

 Mineral à calsium utk penyembuhan luka
dianjurkan minum susu
à zat besi bila ada perdarahan
 Bentuk dan frekuensi pemberian tgt kondisi penderita
akut à cair
masa akut terlewati à lunak & biasa
 Nafsu mkn kurang à porsi kecil tp sering

REKOMENDASI DIET
 Diet TETP (bertahap)
 Energi à BEE x 1,5 – 1,7
 Protein 1,2 – 1,5 g/Kg BB
 Komposisi : karbohidrat 40 – 55%, lemak 20 – 40% dan protein 15 – 20%
 Bentuk makanan lunak sbg antireflux
 Bentuk makanan lunak
 Pasien dgn edema à batasi natrium & naikkan asupan kalium
 Tingkatkan asupan asam lemak omega 3
 Suplemen vit. A dan C utk penyembuhan dan pembentukan jaringan. Vit B dan magnesium utk metabolisme energi
 Asupan cairan ditingkatkan bila ada demam ( 1 ml/kkal)
 Isoniazid masih merupakan obat yang sangat penting untuk mengobati semua tipe TBC. Efek sampingnya dapat menimbulkan anemia sehingga dianjurkan juga untuk mengkonsumsi vitamin penambah darah seperti piridoksin (vitamin B6).
PENDIDIKAN GIZI
 Anjuran mengkonsumsi bahan makanan sumber :
 asam lemak omega 3 spt makarel, tuna dll
 vitamin A, dan C utk pembentukan jaringan dan penyembuhan,
 Vit B dan magnesium utk metabolisme energi
 Cara membuat makanan porsi kecil padat kalori
 Makanan terlalu panas dan dingin dapat menyebabkan batuk
 Pentingnya istirahat sblm dan ssdh makan serta makan scr perlahan-lahan
 Jadwalkan pengobatan 1 jam sblm atau ssdh makan utk menghindari mual
EFEK PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID
 Penurunan kalium serum dan retensi kelebihan natriumà hiperglikemia

EFEK PENGGUNAAN BRONCHODILATOR
 Dapat menyebabkan mual dan muntah shg asupan makanan berkurang, diare yg menyebabkan penyerapan zat gizi terganggu

Penyakit Paru Akut (Pneumonia)
 Gejala : anoreksia, lelah, malaise kadang disertai batuk dan sesak
 Efek à asupan oral menurun
 Respon metabolik :
 Balans nitrogen negatif akibat katabolisme protein
 Hiperglikemia akibat glukoneogenesis
 Oksidasi lemak krn lemak kurang bisa digunakan shg terjadi akumulasi lemak
Tujuan Pemberian Diet
 Memenuhi kebutuhan gizi akibat hiperkatabolik utk mencegah protein breakdown
 Mencegah dehidrasi
 Mencegah penurunan BB
 Mencegah infeksi tambahan



REKOMENDASI DIET
Bila anoreksia :
 Pemberian makanan dgn porsi kecil tp sering
 Penyajian makanan dlm keadaan hangat
Bila kelelahan
 Istirahat sblm makan
 Perhatikan jadwal pengobatan dan olahraga
Bila dispnea
 Istirahat sebelum makan
 Gunakan bronkodilator sblm makan
 Makan secara perlahan

Bila Mual dan kembung
 Porsi kecil tapi sering
 Mengurangi makan yg mengandung gas
 Hindari makan terburu-buru
 Minum dilakukan setengan jam smp satu jam setelah makan
 Diet TETP, bentuk makanan lunak
 Pemberian makanan porsi kecil tapi sering
 Suplemen multi vitamin dan mineral utamanya Vit A dan C
 Jika memungkinkan tambahkan serat utk mencegah konstipasi
 Asupan kalium adekuat à berikan buah dan juice buah
 Jika tidak ada kontra indikasi, cairan diberikan 3 – 3,5 liter perhari utk mengencerkan sputum dan membantu menurunkan temperatur
 Jika penderita overweight kalori diberikan normal sesuai umur dan jenis kelamin
EFEK OBAT
 Penggunaan antibiotik dapat menimbulkan mual, diare dan rasa sakit pada abdomen

PENDIDIKAN GIZI
 Cara pemenuhan Kalori dan cairan
 Juice buah dan sayuran dpt menambah kalori, serat dan cairan
 Utk pasien yg bedrest dpt diberikan juice buah

Ekstra feeding Diet TETP
Bahan Makanan Berat (g) Urt
susu 200 1 gls
Telur ayam 50 1 btr
daging 50 1 ptg sdg
Formula komersial 200 1 gls
Gula pasir 30 3 sdm
CTH MNU
Pagi :
Nasi
Telur dadar
Daging semur
Ketimun
susu Siang :
Nasi
Ikan bb acar
Ayam goreng
Tempe bacem
Sayur asem
Pepaya Malam :
Nasi
Daging empal
Tahu balado
Sup sayuran
Pisang
Pk 10.00
Bubur kac. Hijau
susu Pk 16.00
susu Pk 21.00
Telur ½ masak
Formula komersial

TETANUS ??????
 Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yan berbahaya karena mempengaruhi sistim urat syaraf dan otot. Gejala tetanus umumnya diawali dengan kejang otot rahang (dikenal juga dengan trismus atau kejang mulut) bersamaan dengan timbulnya pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung. Kejang-kejang secara cepat merambat ke otot perut, lengan atas dan paha.
 Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).
 Penyakit tetanus tak selalu disertai gejala kejang. Pada anak, gejala awalnya sulit membuka mulut (mulut terkancing) karena kontraksi dari otot pengunyah. Diikuti gejala kontraksi otot muka sehingga muka mirip singa, garis-garis hidup dipermukaan kulit, wajah datar atau menghilang. Jika anak sudah dapat berjalan, jalannya kaku seperti robot. Selanjutnya terjadi kelumpuhan yang kaku otot di seluruh tubuh yang dapat disertai kejang.
 Bila sudah timbul kejang berarti penyakitnya berat. Penyakit tetanus dikatakan berat jika timbul pada bayi baru lahir atau pada orang tua usia lanjut.

 Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik
 Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar