Selasa, 06 Juli 2010

obeas

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebih.
PENGGOLONGAN OBESITAS
a. Obesitas ringan: Kelebihan berat badan
20-40%.

b. Obesitas sedang : Kelebihan berat badan 41-100%.

c. Obesitas berat : Kelebihan berat badan >100%

PENYEBAB OBESITAS
1. Faktor Genetik.
2. Faktor Lingkungan.
3. Faktor Psikis.
4. Faktor Kesehatan.
5. Obat-obatan.
6. Faktor perkembangan.
7. Aktivitas Fisik.
GEJALaA OBESITAS
1. Penimbunan lemak yang berlebih.
2. Gangguan pernapasan.
3. Nyeri di punggung bawah.
4. Mengeluarkan lebih banyak keringat.
5. Sering ditemukan pembengkakan di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

ALUR

 Gangguan lemak darah dan resisitensi insulin mengkibatkan kumpulan gejala yang disebut sindroma metabolik, yang ditandai dengan obesitas sentral, hipertensi, dislipidemia (kolesterol total, LDL, trigliserida tinggi, sedangkan kolesterol HDL rendah) dan gula darah puasa yang meningkat.


 Keadaan ini akan memicu terjadinya diabetes dan menimbulkan penyempitan pembuluh darah yang pada akhirnya meningkatkan kejadian serangan jantung dan stroke.

 Selain itu, makan berlebihan akan meningkatkan radikal bebas yang akan memicu terjadinya keganasan (kanker).
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
1. Diabetes (kencing manis)
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
3. Stroke
4. Serangan jantung
5. Gagal jantung
6. Kanker (prostat dan usus besar)
7. Batu kandung empedu dan kandung kemih
8. Gout (asam urat) dan Artritis gout (rematik)
9. Osteoartritis

PENCEGAHAN OBESITAS

1. Melakukan perubahan pola makan
2. Meningkatkan aktivitas
3. Rajin berolahraga
4. Cukup Tidur
5. Diet Aman (Raw food diet)


TATALAKSANA KEGEMUKAN/ OBESITAS
 Hampir semua penderita kegemukan tahu cara menurunkan BB, yaitu dengan berdiet dan berolah raga, namun sedikit yang berhasil. Umumnya mereka gagal atau hanya mengalami sedikit penurunan BB atau ada pula yang mengalami sindroma yoyo, yaitu BB turun dengan drastis, namun beberapa waktu kemudian naik dengan pesat.

è Apa yang salah? Kesalahannya terletak pada ketidak tahuan dan ketidak mampuan.
 Ada beberapa cara penurunan BB dalam hal ini penurunan lemak tubuh, yang disesuaikan dengan jenis, beratnya obesitas dan status kesehatan yaitu:

 Perubahan pola hidup
 Obat-obatan
 Pembedahan

 Perubahan pola hidup yaitu mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik. Pembatasan kalori saja ternyata hanya dapat menurunkan berat badan dan kurang berdampak baik pada lemak darah.

 Sedangkan olah raga saja tidak menurunkan BB (karena jaringan lemak digantikan jaringan otot yang lebih berat) namun memperbaiki profil lemak darah yaitu menurunkan kolesterol LDL, trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL.


 Agar dapat diperoleh penurunan lemak tubuh dan perbaikan profil lemak darah maka harus dilakukan keduanya sekaligus yang disebut sebagai perubahan pola hidup. Olah raga yang tepat dapat meningkatkan metabolisme energi sehingga membantu penurunan BB dan mempertahankan BB selain meningkatkan kebugaran.

 Penggunaan obat-obatan bukan merupakan pilihan utama, sebab tanpa mengubah pola hidup, obat tidak bermanfaat,karena berat badan akan kembali kesemula bila penggunaan obat dihentikan.

 Pembedahan berupa pemendekan usus dan penyempitan lambung hanya ditujukan bagi penderita obesitas morbid atau obesitas berat yang terancam kematian. Sedangkan operasi sedot lemak hanya memperbaiki kosmetis, tapi tidak menurunkan risiko terjadinya penyakit akibat kegemukan, sebab pola hidup sehat tidak dilakukan.
PENGOBATAN OBESITAS

 Diet aman (tanpa menggunakan obat/non farmakologis)
 Aktifitas fisik
 Kombinasi aktivitas fisik dan diet
 Terapi pelaku
PENGATURAN MAKAN
1. Kalori:

èKebutuhan kalori orang dewasa berkisar 1500-2000 kkal perhari. Untuk menurunkan berat badan (membuang cadangan lemak) diperlukan defisit pemasukan kalori sekitar 500 kkal/hari, sehingga anjuran asupan berkisar 1000 kkal pada wanita dan 1500 kkal pada pria.



 Memperbaiki cara memasak, akan mengurangi penggunaan kalori, seperti menumis, merebus, memepes, memanggang akan menggunakan lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan menggoreng dan masakan bersantan.


 Makanan siap saji/cepat saji (nugget, pizza, spaghetti, burger, kentang goreng, sosis) merupakan makanan yang mengandung kalori tinggi dari kandungan lemaknya.
 Sedangkan kue kering, tart, es krim, alkohol dan minuman soda mengandung kalori tinggi dari kandungan gulanya.

2. Lemak:

Selain lemak mempunyai kalori yang tinggi, lemak makanan juga mempe-ngaruhi kadar kolesterol darah.
 Kolesterol darah diperoleh dari makanan yang mengandung kolesterol seperti lemak hewan dan jerohan serta kuning telur. Namun tubuh juga dapat membuat sendiri kolesterol di hati dari bahan lain yaitu gula darah dan lemak jenuh.
 Lebih dari setengah kolesterol yang beredar dalam darah dibuat oleh tubuh sendiri, sehingga pembatasan asupan lemak yang sangat ketat tidak akan bermanfaat karena tubuh justru akan membuat lebih banyak kolesterol

3. Serat
 Serat memegang peran penting pada proses penurunan BB. Terdapat 2 jenis serat:

 Serat larut yang tak kasat mata seperti yang terdapat pada oat, kulit ari dari serealia (beras merah, roti gandum) , kacang-kacangan dan buah.

 Serat tak larut dapat dilihat oleh mata dan sebelum dapat ditelan harus dikunyah dengan baik. contoh serat tak larut adalah sayuran.
KESIMPULAN
 Kebutuhan kalori untuk menurunkan BB pada wanita sekitar 1000 kkal, dan 1500 pada pria disesuaikan dengan asupan sebelumnya.
 Proporsi lemak adalah 25-30% dari total kalori (+/_ 35g/hari), dengan membatasi lemak jenuh dan lemak trans tapi meningkatkan asupan minyak olive/ fitosterol.
 Perbanyak serat dari buah dan serealia, serta sayur untuk mempercepat rasa kenyang, menurunkan kadar lemak dan menstabilkan gula darah.
 Keanekaragaman makanan diperlukan untuk memperoleh keseimbangan zat gizi




 Bagi rata makanan agar dapat dikonsumsi 5 kali dalam sehari dengan menitik beratkan pada volume makanan. Jadwal makan 5 kali adalah sarapan, snek, makan siang, snek, makan malam yang harus berakhir sebelum pukul 19 malam.

 Jangan menghindari sarapan agar keseimbangan gula darah terjaga dan tidak ada kecenderungan mengudap.
 Olah raga teratur, jangka panjang dengan intensitas sedang memperbaiki profil lipid dan bentuk tubuh.
 Obat sesuai indikasi mungkin diperlukan bila perubahan pola hidup belum berdampak optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar